Setelah pembatasan aktivitas sehari-hari akibat wabah Covid-19 yang menimpa tanah air, kini masyarakat sudah bisa beraktivitas dalam kondisi new normal. Meskipun sudah bisa beraktivitas, masyarakat tetap harus mematuhi protokol yang telah ditetapkan pemerintah selama masa new normal.
Aktivitas bisnis juga sudah berjalan normal, sehingga siapapun sudah bisa menjalankan usaha atau bisnis sebagaimana biasanya. Hanya saja, ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan terkait new normal yang diberlakukan pemerintah.
Lantas apa sajakah yang harus diperhatikan saat Anda hendak berbisnis di era new normal? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
6 Poin Penting yang Harus Diperhatikan Saat Berbisnis Di Era New Normal
1.Kondisi Tenaga Kerja
Agar bisnis yang Anda jalankan di era new normal tetap berjalan baik, sebaiknya Anda menentukan kelompok kegiatan produksi yang masih dapat beradaptasi. Caranya adalah dengan menetapkan karyawan mana saja yang akan terjun ke dalam pekerjaan produksi tersebut, serta karyawan mana saja yang memiliki keterampilan untuk mendukungnya.
Dengan melakukan hal ini, Anda nantinya bisa melihat kesenjangan pada keterampilan tenaga kerja, sehingga Anda bisa mencari jalan untuk mempercepat upskilling dalam rangka menutupinya, agar bisnis dapat terus berjalan dengan lancar.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kekhawatiran akan adanya likuiditas keuangan menyebabkan banyak bisnis mempertimbangkan untuk mem-PHK atau melakukan Pemutusan Hubungan kerja pada sebagian karyawan. Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk beberapa bisnis hal ini tidak dapat dihindari.
Namun, efisiensi tenaga kerja terbukti mampu membantu bisnis Anda melewati masa new normal. Apalagi saat ini pemerintah membuat program keringanan pajak, yang memungkinkan Anda untuk menggunakan PHK sebagai upaya terakhir.
2.Pertimbangkan Perihal Manajemen Krisis
Keberadaan manajemen krisis untuk bisnis yang berjalan di era new normal membutuhkan peranan yang cukup penting. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk membentuk tim manajemen krisis yang berdedikasi.
Dengan adanya tim ini, bisnis Anda memiliki tenaga kerja untuk pengelolaan tantangan terbaru yang ada di pasar di samping memberikan informasi terkini terkait fakta di luar kepada para pemimpin dan karyawan.
Keberadaan tim ini bertujuan untuk memastikan semua stakeholder, pelanggan dan pemasok hingga manajemen memperoleh informasi yang akurat dan tepat sebelum melakukan keputusan bisnis. Jika sudah dilakukan, tentu resiko-resiko yang mungkin terjadi pada bisnis yang berjalan bisa diprediksi, sehingga bisnis bisa melakukan penyesuaian yang dibutuhkan.
3.Gangguan Rantai Pasok
Sejak wabah Covid-19 mendera dunia termasuk Indonesia, banyak jenis bisnis yang kesulitan bahkan tumbang akibat terganggunya rantai pasokan bisnis. Tidak heran jika banyak terjadi PHK atau pemutusan hubungan kerja di berbagai jenis usaha di tanah air.
Jika Anda menjalankan bisnis di era new normal ini, Anda harus bertindak cepat dan memastikan kalau proses produksi dan pengelolaan stok tidak terpengaruh hal tersebut yang menyebabkan barang tidak bisa dapat dikirim atau proses pengiriman jadi lama. Khususnya jika bisnis yang Anda jalankan mengharuskan untuk melakukan pengiriman ke luar kota.
Terus periksakan ketersediaan bahan baku dan secara tepat melakukan analisa permintaan yang melembat akibat pandemi. Hal ini penting agar bahan baku juga tidak terbuang percuma. Selain itu, Anda juga harus menyiapkan rencana jika pesanan dan permintaan mulai tumbuh di masa new normal.
4.Pajak dan Perdagangan
Kala pandemi menyerang, pemerintah akhirnya memberikan insentif pajak kepada wajib pajak yang mengalami dampak wabah virus COVID-19. Pemberian insentif ini merupakan upaya pemerintah untuk membantu para pelaku bisnis yang usahanya mengalami penurunan produktivitas selama pandemi.
Bahkan, Bank Indonesia juga tidak ingin ketinggalan dalam hal ini, terbukti dengan kebijakan yang mereka keluarkan berupa penundaan angsuran pokok dan memberikan subsidi bunga untuk kredit usaha menengah.
Dengan banyaknya kebijakan pemerintah, tentu Anda sebagai pebisnis bisa memanfaatkannya untuk menghidupkan kembali operasi bisnis di era new normal.
5.Keuangan dan Likuiditas Perusahaan
Agar bisnis tetap berjalan lancar saat new normal, jadikan pengelolaan likuiditas yang baik sebagai prioritas utama. Adapun pengelolaan likuiditas ini mencakup perkiraan arus kas jangka pendek. Lakukan selalu peninjauan dan pemantauan arus kas saat ini dan berkelanjutan di masa new normal.
Siapkan juga daftar supplier utama dan pembayaran mendesak yang harus dilakukan untuk keberlangsungan operasional. Dalam hal ini Anda harus mencari tahu bagaimana cara melakukan penghematan dana dan menekan pengeluaran.
Setelah itu, lakukan analisis likuiditas pengamanan kas dengan menggunakan kebijakan-kebijakan yang diberikan pemerintah, seperti keringanan pajak dan yang lainnya.
6.Kembangkan Strategi Pemasaran
Bisnis yang berjalan di masa new normal bisa dibilang menyebabkan keuangan belum stabil. Maka dari itu, pertimbangkan untuk membuat cara-cara baru dapat menjadikan bisnis Anda tetap berjalan di masa new normal.
Banyak cara yang bisa Anda lakukan, di antaranya adalah menjual produk secara online dan menerapkan gratis biaya ongkir.
Sebab, new normal nmerupakan era di mana internet memegang peranan yang sangat penting. Tentu saja Anda sendiri sudah merasakan, bagaimana koneksi internet bisa membuat Anda tetap bisa “hidup” dan bisa menjalin hubungan dengan keluarga, teman, serta konsumen meskipun tidak bertemu secara tatap muka.
Apalagi saat ini kebanyakan orang lebih memilih untuk berbelanja secara online, bahkan belanja makanan sekalipun. Hal ini dilakukan dalam rangka menghindari kerumanan orang yang akan sulit dihindari saat ke luar berbelanja di tempat-tempat publik seperti di pasar, mall, dan semisalnya.
Kondisi di atas menjadikan aktivitas pembelian online masyarakat mengalami peningkatan. Apalagi dengan adanya kemudahan perangkat untuk mengakses internet dan banyaknya paket data internet yang dijual murah di pasaran saat ini.
Ada beberapa strategi pemasaran yang bisa Anda lakukan di internet, di antaranya adalah dengan membuat website penjualan seperti toko online, blogstore,website profile dan semisalnya. Dengan cara di atas, target market Anda akan semakin banyak dan menjangkau konsumen di berbagai pelosok tanah air, bahkan dunia.
Untuk pengembangan lebih lanjut, Anda bisa membuat tim pengelolaan website yang mencakup design, pembuatan konten, pengelolaan SEO, dan lain sebagainya. Jika semua diatur dan dikelola dengan baik, promosi yang Anda lakukan akan lebih maksimal.
Jangan lupa untuk memanfaatkan market place yang sudah banyak bermunculan saat ini seperti olx, tokopedia, bukapalak, shopee, dan lain sebagainya. Jika Anda bisa konsiten melakukan pengelolaan lapak di situs-situs market place tersebut, potensi keberhasilan bisnis Anda akan semakin besar.
Manfaat pula situs-situs social media untuk mempromosikan bisnis yang sedang Anda jalankan. Cobalah memaksimalkan penggunaan social media seperti facebook, instagram, twitter, whatsapp, instagram, bahkan youtube untuk mempromosikan atau memperkenalkan bisnis yang sedang Anda kelola kepada publik.
Demikianlah informasi seputar 6 hal yang perlu dilakukan saat hendak berbisnis di era new normal. Semoga apa yang saya sampaikan bisa menjadi tambahan pengetahuan yang bermanfaat, khususnya bagi Anda yang saat ini baru ingin berbisnis di era new normal atau sudah berbisnis namun belum mendapatkan hasil yang maksimal.